Minggu, 01 November 2015

renungan kepada Allah SWT

Renungan.... Saatku lepas lelahku dalam pembaringan, sejenak kusisihkan waktuku... Kuberpikir, kemana saja aku pergi? Kemana kakiku malangkah? Berapa kata yang telah kuucapkan pada-Mu dan ciptaan-Mu, bahkan hatiku tak bersuara dibalik dinding-dinding kebisuan yang menghanyutkanku. Aku tahu, sedetikpun aku tidak pernah berhenti memikirkan makhluk-Mu. Sebenarnya aku sadar bahwa aku selalu dalam pengawasan-Mu. Aku sebenarnya malu, bahkan terlalu malu untuk jujur pada diriku sendiri. Telah banyak kezaliman yang telah kulakukan..... Mungkin benar, aku mencintai makhluk-Nya. Begitu dalam sehingga aku selalu menyabut namamu dalam setiap waktuku. Gelisahku datang memburu saat wajahmu menghilang dari hari-hariku. Aku sadar, kamu begitu menyita perhatianku. Karena hatiku penuh namamu my honey... pujaanku. Inginku buktikan bahwa aku sangat mencintaimu, tapi begitu sulit kulakukan pada-Nya. Yaa Robb... padahal aku tahu Kamu begitu mencintaiku betapapun aku sering menghianati-Mu. Sayang.... hati ini begitu rapuh untuk sekadar berkata jujur bahwa aku mengkhianati-Mu. Hingga kubiarkan aku terpuruk diantara luka yang kugali dengan tanganku sendiri. Aku mencintai dan mendamba kasih sayang makhluk-Mu dan melupakan pemberian kasih sayang yang sebenarnya. Pintarnya aku berdalih bahwa semua ini adalah wajar adanya. Ini adalah bagian kehidupan yang harus kujalani. Bagian dari takdir bahwa aku dianugrahi cinta. Aku harus mensyukurinya. Kadang aku terlalu sombong mengaku bisa membagi cintaku dengan cinta-Mu, mencintai-Mu sekaligus mencintainya di hatiku. Namun ternyata aku hanya bisa berkata tak mampu membuktikannya. Cintaku nyata tertuju kepada makhluk-Mu. Begitu berat kujalani apa yang Engkau perintahkan tetapi jika pada ciptaan-Mu semuanya begitu ringan. Herannya mengapa kulakukan hal semacam ini? Nasehat dan ilmu yang datang kepadaku tak kuhiraukan, bahkan sering aku menganggapnya mudah. Inikah ambisiku? Inikah nafsuku? Bila memang begitu, betapa ruginya aku. Aku tahu Engkau tak pernah meminta lebih padaku. Bahkan tak pernah meminta karena sesungguhnya apa yang kulakukan kembali padaku....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar