BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Ikan adalah anggota vertebrata poikilotermik
(berdarah dingin) yang hidup di air dan bernapas dengan insang. Ikan
merupakan kelompok vertebrata yang paling beraneka ragam dengan jumlah spesies lebih dari
27,000 di seluruh dunia. Secara taksonomi, ikan dibagi menjadi ikan tanpa rahang (kelas Agnatha, 75
spesies termasuk lamprey
dan ikan hag), ikan bertulang rawan (kelas Chondrichthyes,
800 spesies termasuk hiu
dan pari), dan
sisanya tergolong ikan bertulang keras
(kelas Osteichthyes).
Ikan air tawar tidak bisa dipisah dengan ekosistem
hutan karena didalam hutan terdapat sungai yang membentang membelah hutan dan didalam
sungai itu juga terdapat ika-ikan yang berhabitat didalam air. Ikan juga sangat
penting dalam kehidupan manusia karena merupak sumber protein yang cukup
tinggi.Apalagi ikan air tawar,Ikan air tawar mempunyai kandungan protein yang
sangat tinggi dibanding ikan laut. Selain itu, ikan juga sebagai penyeimbang
ekosistem didaerah sekitar hutan karena ikan memakan biji-bijian dan dedaunan
yang jatuh kedalam sungai sehingga air sungai menjadi lebih bersih.
Ada ratusan jenis ikan yang ada didalam air tawar yang
umunnya termasuk bertulang keras.ikan tersebut mempunyai spesies yang berbeda. Di
Kaliamntan Barat mempunya keanekaragaman jenis ikan air tawar yang cukup
tinggi,salah satunya adalah di Danau sentaru di Kabupaten Kapuas hulu.Salah
satu jnis kan yang terkenal adalah ikan ulang uli dan ikan jelawat. Kita perlu
mengidentfikasi ikan tersebut agar mudah digolongkan, melalui ciri-ciri
morfologi Ikan Jelawat dan Ulang Uli sehingga spesiesnya bisa diketahui.
1.2 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan ini adalah untuk megetahui
spesies ikan awetan melalui ciri morfologinya dan menambah wawasan dan
pengetahuan pembaca terhadap ikan air tawar yaitu Ikan Jelawat dan Ikan Ulang
Uli.
3.1
Ikan Jelawat (Leptobarbus hoevenii)
3.1.1 Klasifikasi Ikan Jelawat

Filum : chordata
Subfilum : Vertebrata
Kelas : Pisces
Ordo
: Ostariophysi
Sub
ordo : Cyprinoidae
Famili
: Cyprinidae
Sub
Famili : Cyprinidae
Genus :
Leptobarbus
3.1.2 Morfologi Ikan
Jelawat
Ditjenkan
(2004) menerangkan bahwa bentuk tubuhnya yang agak bulat dan memanjang,
mencerminkan bahwa ikan ini termasuk perenang cepat. Kepala sebelah atas agak
mendatar, mulut berukuran sedang, garis literal tidak terputus, bagian punggung
berwarna perak kehijauan dan bagian perut putih keperakan, pada sirip dada dan
perut terdapat warna merah, gurat sisi melengkung agak kebawah dan berakhir
pada bagian ekor bawah yang berwarna kemerah-merahan, mempunyai 2 pasang
sungut.
Ikan jelawat memiliki bentuk tubuh agak bulat dan
memanjang, dan merupakan ciri bagi ikan yang termasuk perenang cepat. Kepala
bagian sebelah atas agak mendatar, mulut berukuran sedang, garis literal tidak
terputus, bagian punggung berwarna perak kehijauan dan bagian perut putih
keperakan. Pada sirip dada dan perut terdapat warna merah, gurat sisi
melengkung agak kebawah dan berakhir pada bagian ekor bawah yang berwarna
kemerah‐merahan, serta
mempunyai 2 pasang sungut dengan sepasang sungut panjang dan sepasang sungut
pendek.
3.1.3
Penyebaran dan Habitat Ikan Jelawat.
Ikan Jelawat merupakan jenis ikan air
tawar yang banyak terdapat di perairan umum di Kalimantan dan Sumatera serta
kawasan Asia Tenggara lainnya seperti Malaysia, Vietnam, Thailand dan Kamboja.
Ikan jelawat merupakan ikan-ikan asli yang telah dikenal di perairan pedalaman
Indonesia. Ikan tersebut banyak ditemui di sungai, anak sungai, dan daerah
genangan kawasan hulu hingga hilir, bahkan di muara-muara sungai yang berlubuk
dan berhutan di pinggirnya.
Pada daerah Kalimantan,khusunya didaerak sekitar sungai Kapuas dan danau
sentarum,ikan ini msih banyak dijumpai dan merupak sumber protein utama bagi
daerah danau sentarum
Ikan jelawat banyak
ditemui di sungai dan daerah genangan kawasan tengah hingga hilir. Bahkan di
bagian muara sungai. Habitat yang disukainya adalah anak-anak sungai yang
berlubuk dan berhutan dibagian pinggirnya. Anak jelawat banyak di jumpai di
daerah genangan dari Daerah Aliran Sungai (DAS). Disaat air menyusut, anakan
dari ikan jelawat secara bergerombol beruaya ke arah bagian hulu sungai. Ikan
jelawat dapat hidup pada pH 5-7, oksigen terlarut 5-7 ppm, dan suhu 25-37o C
serta diperairan yang kurang subur hingga sedang (Departemen Pertanian, 1992).
Perairan tawar sebagai habitat ikan
jelawat memerlukan kondisi fisika dan kimia air yang optimal. Ikan jelawat
biasanya hidup di perairan yang bersuhu 25-37o C, oksigen terlarut
4-9 mg/l (Pantulu, 1976) dan pH air 6,3 – 7,5. Namun demikian, untuk hidup
normal dan tumbuh baik, ikan ini memerlukan suhu 26 – 28,5o C dan
oksigen terlarut 5 – 7 ppm, dan pH air 7,0 – 7,5. (Dari berbagai
sumber oleh:Triyanto).
3.1.4 Makanan Ikan Jelawat.
Secara
umum ikan jelawat bersifat omnivora atau pemakan segala. Namun sebenarnya ikan
jelawat cenderung herbivora.Sachlan dan Wiraatmaja dalam Harjamulia (1992),
menyebutkan di dalam usus ikan ditemukan biji-bijian, buah-buahan dan tumbuhan
air. Sedangkan di dalam usus benih ikan jelawat ditemukan berbagai jenis
plankton, algae dan larva serangga air.
3.1.5 Manfaat Ikan
Jelawat.
Ikan
jelawat mengandung protein yang terbilang tinggi dibandingkan dengan ikan
laut.kandungan protein yang cukup tinggi cocok untuk anak yang sedang mengalami
pertumbuhan(untuk makanan).Selain itu,ikan jelawat ini sebagai ikan yang
memakan biji-bijian dan buah-buahan yang jatuh kedaam air sungai menjadi
bersih.
3.1.6
Kelamin Ikan Jelawat
Beda jantan dan betina dapat dibedakan dengan melihat
tanda-tanda pada tubuh. Tanda ini akan lebih nampak bila sudah matang gonad
atau matang kelamin. Induk betina yang matang gonad bercirikan: perut agak
gendut; belakang sirip dada halus; gerakan lamban dan anatara sirip dada kiri
dan kanan lembek dan agak melengkung serta lubang kelamin kemerahan. Tanda
induk jantan : gerakan lincah, lubang kelamin kemerahan, bila dipijit ke arah
lubang kelamin, keluar cairan berwarna putih. Usahakan saat seleksi mengangkap
induk jantan dan betina lebih dari satu, sebagai cadangan.